Hai Sobat elpedia, yuk kita belajar PERISTIWA SEPUTAR PROKLAMASI INDONESIA. Belajar interaktif membuat kita aktif dan mudah memahami materi.
A. Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia
Berikut adalah makna proklamasi bagi bangsa Indonesia :- Tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
- Menjadikan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan
- Awal bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri
B. Peristiwa Menjelang Proklamasi
Pada akhir bulan Juli 1945, Jepang menyetujui pemberian kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1945. Namun, pada tanggal 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan Sekutu di kota Nagasaki. Peristiwa itu mendorong diubahnya tanggal pemberian kemerdekaan Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.
Kemudian, pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Orang yang mendengar berita kekalahan Jepang terhadap Sekuta adalah Sutan Syahrir melalui radio Akibatnya, terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, mau pun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat tersebut adalah, golongan tua menghendaki proklamasi diselenggarakan menunggu dari pemerintahan Jepang, sedangkan golongan muda menghendaki proklamasi segera dilaksanakan secepatnya.
Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Simak baik-baik yaa…Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok. Tujuan utamanya adalah agar tidak terpengaruh oleh Jepang dengan cara mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tokoh golongan muda yang mendesak Ir Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia adalah Wikana dan Darwis.
Perdebatan antara golongan tua dan golongan muda punterjadi. Namun, perbedabatan tersebut dapat diakhiri berkat seorang tokoh “Achmad Soebardjo” yang merupakan tokoh penengah antara golongan tua dan muda. Setelah perdebatan dapat diakhiri, maka rombongan berpindah ke Jakarta menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan teks Proklamasi berlangsung hingga pukul 04.00. tokoh yang bertindak sebagai pengetik naskah Proklamasi adalah “Sayuti Melik”. Tokoh yang mengusulkan penandatanganan naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia adalah Sukarni. Sedangkan tokoh yang menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia adalah BM. Diah.
Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, mau pun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat tersebut adalah, golongan tua menghendaki proklamasi diselenggarakan menunggu dari pemerintahan Jepang, sedangkan golongan muda menghendaki proklamasi segera dilaksanakan secepatnya.
Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Simak baik-baik yaa…Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok. Tujuan utamanya adalah agar tidak terpengaruh oleh Jepang dengan cara mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tokoh golongan muda yang mendesak Ir Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia adalah Wikana dan Darwis.
Perdebatan antara golongan tua dan golongan muda punterjadi. Namun, perbedabatan tersebut dapat diakhiri berkat seorang tokoh “Achmad Soebardjo” yang merupakan tokoh penengah antara golongan tua dan muda. Setelah perdebatan dapat diakhiri, maka rombongan berpindah ke Jakarta menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan teks Proklamasi berlangsung hingga pukul 04.00. tokoh yang bertindak sebagai pengetik naskah Proklamasi adalah “Sayuti Melik”. Tokoh yang mengusulkan penandatanganan naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia adalah Sukarni. Sedangkan tokoh yang menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia adalah BM. Diah.
C. Peristiwa Pembacaan Proklamasi
Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Ir. Soekarno pukul 10.00 WIB.
Acara yang disusun dalam upacara di kediaman Ir. Soekarno itu, antara lain sebagai berikut.
Setelah pembacaan Proklamasi, dilanjutkan pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Petugas pengibar Sang Saka Merah Putih kala itu adalah Suhud, Shodanco Latief Hendraningrat dan Tri Murti dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Akhir dari acara Pembacaan Proklamasi ini adalah pidato dari walikota Suwiryo dan dr. Muwardi.
- Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
- Pengibaran bendera Merah Putih.
- Sambutan Wali Kota Suwiryo dan dr. Muwardi.
Setelah pembacaan Proklamasi, dilanjutkan pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Petugas pengibar Sang Saka Merah Putih kala itu adalah Suhud, Shodanco Latief Hendraningrat dan Tri Murti dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Akhir dari acara Pembacaan Proklamasi ini adalah pidato dari walikota Suwiryo dan dr. Muwardi.
D. Peristiwa Sesudah Proklamasi
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
- Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
- Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
- Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
- Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
- Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.
E. Usaha Heroik mendukung Proklamasi
Seperti apa usaha heroik saat proklamasi? Yuk kita pelajari! checkidot....
1. Peristiwa Heroik di Yogyakarta
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 September 1945 sejak pukul 10.00 WIB. Para pegawai pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi mogok. Mereka menuntut agar Jepang menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia.
2. Peristiwa Heroik di Surabaya
Terjadi insiden bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel. Rakyat kemudian menyerbu hotel, menurunkan, dan merobek warna biru bendera itu untuk dikibarkan kembali. Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September 1945.
3. Peristiwa Heroik di Semarang
Pada tanggal 15 Oktober 1945, pasukan Jepang melakukan serangan ke Kota Semarang dan dihadapi oleh TKR dan laskar pejuang lainnya. Pertempuran berlangsung selama lima hari. Akibat pertempuran ini, ribuan pemuda gugur dan ratusan orang Jepang tewas. Untuk mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Monumen Tugu Muda.
4. Peristiwa Heroik di Aceh
Pada tanggal 6 Oktober 1945, para pemuda dari tokoh masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API). Anggota API kemudian merebut dan mengambil alih kantor-kantor pemerintahan. Di tempat-tempat yang telah mereka rebut, para pemuda mengibarkan bendera Merah Putih dan berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
5. Peristiwa Heroik di Bali
Pada bulan Agustus 1945, pemuda Bali membentuk organisasi Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI). Upaya perundingan untuk menegakkan kedaulatan RI telah mereka upayakan, tetapi pihak Jepang selalu menghambat. Pada tanggal 13 Desember 1945, para pemuda merebut kekuasaan dari Jepang secara serentak, tetapi belum berhasil karena persenjataan Jepang masih kuat.
6. Peristiwa Heroik di Sumbawa
Bentrokan fisik antara pemuda dan Jepang terjadi di Gempe, Sape, dan Raba
7. Peristiwa Heroik di Kalimantan
Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan mengadakan rapat-rapat. Namun, kegiatan ini dilarang oleh pasukan Sekutu yang sudah ada di Kalimantan. Rakyat tidak menghiraukan larangan Sekutu sehingga pada tanggal 14 November 1945 di Balikpapan (depan markas Sekutu) berkumpul lebih kurang 8.000 orang dengan membawa bendera Merah Putih.
8. Peristiwa Heroik di Palembang
Adanya upacara pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 8 Oktober 1945 yang dipimpin oleh dr. A.K. Gani. Pada kesempatan itu, diumumkan bahwa Sumatra Selatan berada di bawah kekuasaan RI. Upaya penegakan kedaulatan di Sumatra Selatan tidak memerlukan kekerasan karena Jepang berusaha menghindari pertempuran.
9. Peristiwa Heroik di Makasar
Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintahan pada tanggal 19 Agustus 1945. Sementara itu, para pemuda bergerak untuk merebut gedung-gedung penting seperti stasiun radio dan tangsi polisi.
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 September 1945 sejak pukul 10.00 WIB. Para pegawai pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi mogok. Mereka menuntut agar Jepang menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia.
2. Peristiwa Heroik di Surabaya
Terjadi insiden bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel. Rakyat kemudian menyerbu hotel, menurunkan, dan merobek warna biru bendera itu untuk dikibarkan kembali. Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September 1945.
3. Peristiwa Heroik di Semarang
Pada tanggal 15 Oktober 1945, pasukan Jepang melakukan serangan ke Kota Semarang dan dihadapi oleh TKR dan laskar pejuang lainnya. Pertempuran berlangsung selama lima hari. Akibat pertempuran ini, ribuan pemuda gugur dan ratusan orang Jepang tewas. Untuk mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Monumen Tugu Muda.
4. Peristiwa Heroik di Aceh
Pada tanggal 6 Oktober 1945, para pemuda dari tokoh masyarakat membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API). Anggota API kemudian merebut dan mengambil alih kantor-kantor pemerintahan. Di tempat-tempat yang telah mereka rebut, para pemuda mengibarkan bendera Merah Putih dan berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
5. Peristiwa Heroik di Bali
Pada bulan Agustus 1945, pemuda Bali membentuk organisasi Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI). Upaya perundingan untuk menegakkan kedaulatan RI telah mereka upayakan, tetapi pihak Jepang selalu menghambat. Pada tanggal 13 Desember 1945, para pemuda merebut kekuasaan dari Jepang secara serentak, tetapi belum berhasil karena persenjataan Jepang masih kuat.
6. Peristiwa Heroik di Sumbawa
Bentrokan fisik antara pemuda dan Jepang terjadi di Gempe, Sape, dan Raba
7. Peristiwa Heroik di Kalimantan
Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih, dan mengadakan rapat-rapat. Namun, kegiatan ini dilarang oleh pasukan Sekutu yang sudah ada di Kalimantan. Rakyat tidak menghiraukan larangan Sekutu sehingga pada tanggal 14 November 1945 di Balikpapan (depan markas Sekutu) berkumpul lebih kurang 8.000 orang dengan membawa bendera Merah Putih.
8. Peristiwa Heroik di Palembang
Adanya upacara pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 8 Oktober 1945 yang dipimpin oleh dr. A.K. Gani. Pada kesempatan itu, diumumkan bahwa Sumatra Selatan berada di bawah kekuasaan RI. Upaya penegakan kedaulatan di Sumatra Selatan tidak memerlukan kekerasan karena Jepang berusaha menghindari pertempuran.
9. Peristiwa Heroik di Makasar
Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintahan pada tanggal 19 Agustus 1945. Sementara itu, para pemuda bergerak untuk merebut gedung-gedung penting seperti stasiun radio dan tangsi polisi.
F. Bapak Proklamator
Siapakah bapak proklamasi? yuk kita kenali gaess!...
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) dan Pahlawan Proklamator. Beliau menjadi Presiden RI sejak tahun 1945 sampai dengan 1967. Ir. Soekarno dikenal pandai berpidato dan menguasai beberapa bahasa asing sehingga dijuluki sebagai “Singa Podium”. Ir. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901. Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS), sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh gelar insinyur.
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Pertama RI (1945-1957) dan Bapak Koperasi Indonesia. Beliau juga sangat berperan dalam upaya memperoleh pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan RI. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Jenjang pendidikannya ditempuh di Europoesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di Jakarta.
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) dan Pahlawan Proklamator. Beliau menjadi Presiden RI sejak tahun 1945 sampai dengan 1967. Ir. Soekarno dikenal pandai berpidato dan menguasai beberapa bahasa asing sehingga dijuluki sebagai “Singa Podium”. Ir. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901. Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS), sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh gelar insinyur.
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Pertama RI (1945-1957) dan Bapak Koperasi Indonesia. Beliau juga sangat berperan dalam upaya memperoleh pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan RI. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Jenjang pendidikannya ditempuh di Europoesche Lagere School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di Jakarta.
Selesai mempelajari Materi, Sobat elpedia bisa mainkan KUISNYA
Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!
0 comments:
Posting Komentar