Melalui materi pembelajaran di blog ini, Sobat elpedia akan mampu:
- Membedakan pembelahan Mitosis dan Meiosis
- Menyebutkan bagian–bagian dari sistem reproduksi laki – laki
- menjelaskan proses pembentukan sperma
Pembelahan sel ada 2 yaitu pembelahan Mitosis dan Meiosis.
Pembelahan Mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel anakan yang sifat genetiknya sama dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dihasilkan adalah diploid (2n).
Tahapan pembelahan mitosis yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Seperti pada gambar dibawah ini :
Pembelahan Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
Pembelahan Meiosis terjadi dalam 2 tingkatan,
tingkatan pertama yaitu
Profase I, Metafase I, Anafase I dan Telofase I.
Tingkatan kedua yaitu
Profase II, Metafase II, Anafase II dan Telofase II.
Proses Meiosis seperti pada gambar berikut
Pembelahan Mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan 2 sel anakan yang sifat genetiknya sama dengan sel induk. Jumlah kromosom yang dihasilkan adalah diploid (2n).
Tahapan pembelahan mitosis yaitu Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Seperti pada gambar dibawah ini :
Pembelahan Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
Pembelahan Meiosis terjadi dalam 2 tingkatan,
tingkatan pertama yaitu
Profase I, Metafase I, Anafase I dan Telofase I.
Tingkatan kedua yaitu
Profase II, Metafase II, Anafase II dan Telofase II.
Proses Meiosis seperti pada gambar berikut
Sistem Reproduksi pada laki–laki terdiri atas :
Penis adalah bagian terluar organ reproduksi laki–laki, berfungsi sebagai
saluran urin dan sperma. Skrotum adalah organ yang bentuknya seperti
kantung, berfungsi untuk melindungi dan menjaga suhu testis.
Testis adalah bentuknya seperti bulat telur, jumlahnya 2 buah (sepasang) yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Sperma adalah sel tunggal yang terdiri atas kepala dan ekor yang merupakan sel kelamin laki – laki. Hormon testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik laki – laki pada masa pubertas seperti tumbuhnya jakun, membesarnya suara, tumbuhnya kumis, dan sebagainya.
Masa pubertas adalah masa seseorang ketika mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis.
Sperma yang diproduksi dalam testis, selanjutnya keluar melalui epididimis. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis, berukuran ± 4 cm, berfungsi untuk penyimpanan sperma sementara.
Selanjutnya, sperma yang sudah matang keluar melalui Vas Defferent. Vas defferens adalah lanjutan dari epididimis, berupa saluran panjang yang mengarah keatas, berfungsi untuk menghubungkan epididimis dan uretra.
Uretra adalah saluran yang terdapat didalam penis, merupakan saluran akhir reproduksi, berfungsi untuk keluarnya urin dan sperma.
Kelenjar reproduksi adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi getah atau cairan yang nantinya akan bercampur dengan air mani (semen). Kelenjar reproduksi laki – laki ada 3 yaitu : kelenjar vesikula seminalis, prostat dan cowper (bulbouretra).
Kelenjar vesikula seminalis adalah bagian yang bentuknya seperti kantung kecil, berukuran ± 5 cm, terletak dibelakang kantung kemih, berfungsi untuk menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, fosfor dan potassium serta protein pembekuan.
Alkali untuk menetralkan pH asam di uretra dan vagina. Fruktosa sebagai energi (ATP) sperma. Prostaglandin untuk menurunkan respon imun tubuh perempuan terhadap air mani. Fosfor dan potassium membantu sperma berenang. Protein pembekuan untuk membentuk lapisan pelindung sperma.
Kelenjar prostat adalah bagian yang bentuknya seperti kue donat, terletak dibawah kantung kemih, berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam. Kelenjar prostat mengandung beberapa zat yaitu :
BPH berbeda dengan kanker prostat. Kalau kanker prostat berkembang diluar kelenjar prostat, sedangkan BPH berkembang didalam kelenjar prostat.
Kelenjar cowper adalah bagian yang bentuknya seperi kacang, terletak dibawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
Sperma dikeluarkan melalui uretra bercampur dengan air mani (semen). Semen yang dikeluarkan biasanya 2,5 – 5 mL. Setiap 1 mL semen mengandung 100 – 150 juta sel sperma. Namun, hanya 1 sel sperma yang berhasil membuahi sel telur.
- Organ reproduksi luar yang berupa Penis dan Skrotum,
- Organ reproduksi dalam yang berupa testis, epididimis, vas defferens, uretra, kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Testis adalah bentuknya seperti bulat telur, jumlahnya 2 buah (sepasang) yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Sperma adalah sel tunggal yang terdiri atas kepala dan ekor yang merupakan sel kelamin laki – laki. Hormon testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik laki – laki pada masa pubertas seperti tumbuhnya jakun, membesarnya suara, tumbuhnya kumis, dan sebagainya.
Masa pubertas adalah masa seseorang ketika mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis.
Sperma yang diproduksi dalam testis, selanjutnya keluar melalui epididimis. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis, berukuran ± 4 cm, berfungsi untuk penyimpanan sperma sementara.
Selanjutnya, sperma yang sudah matang keluar melalui Vas Defferent. Vas defferens adalah lanjutan dari epididimis, berupa saluran panjang yang mengarah keatas, berfungsi untuk menghubungkan epididimis dan uretra.
Uretra adalah saluran yang terdapat didalam penis, merupakan saluran akhir reproduksi, berfungsi untuk keluarnya urin dan sperma.
Kelenjar reproduksi adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi getah atau cairan yang nantinya akan bercampur dengan air mani (semen). Kelenjar reproduksi laki – laki ada 3 yaitu : kelenjar vesikula seminalis, prostat dan cowper (bulbouretra).
Kelenjar vesikula seminalis adalah bagian yang bentuknya seperti kantung kecil, berukuran ± 5 cm, terletak dibelakang kantung kemih, berfungsi untuk menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, fosfor dan potassium serta protein pembekuan.
Alkali untuk menetralkan pH asam di uretra dan vagina. Fruktosa sebagai energi (ATP) sperma. Prostaglandin untuk menurunkan respon imun tubuh perempuan terhadap air mani. Fosfor dan potassium membantu sperma berenang. Protein pembekuan untuk membentuk lapisan pelindung sperma.
Kelenjar prostat adalah bagian yang bentuknya seperti kue donat, terletak dibawah kantung kemih, berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam. Kelenjar prostat mengandung beberapa zat yaitu :
- Asam sitrat : untuk energi (ATP) sperma
- Enzim pepsinogen, lisozim dan lipase
- Seminal plasmin : sebagai antibiotik (membunuh kuman)
BPH berbeda dengan kanker prostat. Kalau kanker prostat berkembang diluar kelenjar prostat, sedangkan BPH berkembang didalam kelenjar prostat.
Kelenjar cowper adalah bagian yang bentuknya seperi kacang, terletak dibawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
Sperma dikeluarkan melalui uretra bercampur dengan air mani (semen). Semen yang dikeluarkan biasanya 2,5 – 5 mL. Setiap 1 mL semen mengandung 100 – 150 juta sel sperma. Namun, hanya 1 sel sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi dialam
tubulus seminiferus. Kumpulan tubulus seminiferus ini membentuk testis,
sehingga spermatogenesis biasanya disebut terjadi didalam testis.
Berikut potongan melintang tubulus seminiferus dilihat dengan mikroskop
Proses pembentukan sperma diawali dari sel induk sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). Kemudian spermatogonium membelah secara Mitosis dan Meiosis. Selanjutnya, spermatogonium mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma (spematozoa) yang berekor dan bersifat haploid (n).
Berikut potongan melintang tubulus seminiferus dilihat dengan mikroskop
Proses pembentukan sperma diawali dari sel induk sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). Kemudian spermatogonium membelah secara Mitosis dan Meiosis. Selanjutnya, spermatogonium mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma (spematozoa) yang berekor dan bersifat haploid (n).
Untuk memperkuat pemahamanmu, Jawab Pertanyaan Berikut!
0 comments:
Posting Komentar