Kenali Dua kelemahan utama Manusia

Allah telah menciptakan manusia dengan kelebihan-kelebihan yang menjadikan dirinya istimewa dibanding ciptaan Allah lainnya. Keistimewaan inilah yang menjadikan manusia memiliki posisi yang lebih mulia dan utama dari malaikat sekalipun.

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS: Alisra:70)

Apa saja keistimewaan yang dimiliki manusia dalam ayat-ayat Alquran?

  1. Memiliki Ilmu Pengetahuan, (QS: Al-baqaroh: 31-33)
  2. Menjadi Khalifah, (QS: Al-baqarah:30)
  3. Malaikat pun Bersujud Kepada Manusia, (QS: Shad:71-72).
    “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.” (QS: Shad:71-72)
  4. Mampu Mengungkap Rahasia Alam Semesta, (QS. An-nahl: 14).
    “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.” (QS. Anahl: 14)
  5. Memiliki Akal Sempurna untuk Mengetahui Baik dan Buruk, (QS: Assyam: 7-10)
  6. Dibekali Fitrah Tauhid, (QS: Arrum: 30)
    “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS: Arrum: 30)
Disamping banyak kelebihan, kita sebagai manusia memiliki juga beberapa kelemahan. Dua kelemahan utama kita telah ditunjukkan oleh Allah swt dalam kisah nabi Adam as. Seperti kita ketahui kisah Nabi Adam dan Hawa, Allah swt telah memberikan nikmat yang besar kepada Adam as untuk tinggal di surga dengan syarat tidak makan buah "khuldi". Tetapi pada akhirnya nabi Adam makan buah tersebut.

Dalam QS. Thaahaa 115 disebutkan ada dua sifat Adam as (yang juga kita miliki) sehingga terjerumus oleh godaan iblis yaitu:

وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا

“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa, dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.”


Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinari, telah menceritakan kepada kami Asbat ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan tiada lain karena Allah telah memerintahkan kepadanya dahulu, lalu ia lupa kepada perintah-Nya." Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas. Mujahid mengatakan —begitu pula Al-Hasan Al-Basri— bahwa makna nasiya ialah meninggalkan.

Sifat lupa dan motivasi yang lemah inilah kelemahan kita semua sebagai manusia. jika kita tidak mampu untuk selalu menjaga ketaqwaan kita, maka sangat dengan mudah kelemahan tersebut melekat pada diri kita.

Ada yang menyebutkan bahwa lupa berhubungan dengan intelectual capacity yaitu kemampuan kita untuk mengingat sesuatu.
Dan hal ini bisa diperburuk dengan campur tangan setan seperti hadits yang menyebutkan godaan setan terhadap orang yang sedang sholat hingga dia lupa jumlah rakaat yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, perbanyaklah meminta perlindungan Allah swt dari godaan setan agar kita tidak gampang lupa.

Motivasi yang lemah bisa dikaitkan dengan emotional capacity yang berasal dari kemauan kita sendiri. Motivasi lemah bisa dilihat dengan sikap enggan, malas, tidak bersemangat ataupun cuek. Titik ekstrim dari orang dengan motivasi nol adalah ketika dia melakukan bunuh diri. Motivasi dalam hidup kita bisa diibaratkan sebagai lilin di kegelapan. Ketika motivasi kita meredup, kita bisa malas makan, malas bekerja, enggan belajar sampai tidak punya ide apapun.

Jika kita perhatikan letak dua kelemahan tersebut, terdapat pada Otak kanan (emotional capacity) dan Otak kiri intelectual capacity. Maka dengan mengenali kelemahan ini, setidaknya kita sebagai manusia niscaya berusaha untuk melatih diri dalam mengamalkan ajaran-ajaran Islam sebagai mana yang diajarkan Para Nabi terdahulu.

Wallahu a’lam bish showab.

Baca juga materi yang lainnya

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar