KELAINAN PEREDARAN DARAH MANUSIA

Hai Sobat elpedia, yuk kita belajar KELAINAN PEREDARAN DARAH MANUSIA. Belajar interaktif membuat kita aktif dan mudah memahami materi.

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melewati jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Perhatikan Gambar di bawah ini!

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). nomor 1 sampai 5 ! Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi (serambi kanan). nomor 6 sampai 10 !

Frekuensi Denyut Jantung

Apakah kamu pernah menghitung denyut jantungmu? Berapa kali jantung berdenyut setiap menitnya? Apakah jumlah denyut jantung antara laki-laki dan perempuan berbeda? Apakah aktivitas memengaruhi jumlah denyut jantung? Untuk mengetahuinya, ayo kita pelajari!


Beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung di antaranya adalah:

1) Kegiatan atau Aktivitas Tubuh
Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi berupa glukosa dan oksigen dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung harus memompa darah lebih cepat.

2) Jenis Kelamin
Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara 72-80 denyutan/menit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64-72 denyutan/menit.

3) Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2.

4) Umur
Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140-160 denyutan/ menit. Semakin bertambah umur seseorang, semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.

5) Komposisi Ion
Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung pada keseimbangan komposisi ion di dalam darah. Ketidakseimbangan ion, dapat menyebabkan bahaya bagi jantung.



Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya

Pernahkah kalian mendengar seseorang yang terkena serangan jantung atau penyakit stroke? Serangan jantung dan penyakit stroke adalah peristiwa yang terjadi karena adanya gangguan pada sistem peredaran darah. Apakah ada gangguan lain yang terjadi pada sistem peredaran darah? Bagaimana cara mencegah dan mengatasi gangguan tersebut? Agar kamu dapat memahaminya, ayo, perhatikan penjelasan berikut ini!

1. Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian, baik di negara maju maupun negara berkembang. Tahukah kamu apa yang menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung koroner?


Penyakit jantung koroner terjadi jika arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Perhatikan Gambar berikut!

Jika otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. Gejala dari penyakit jantung koroner antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek dan kepala pusing.



Nah, bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit jantung koroner? Agar kamu memahaminya perhatikanlah penjelasan berikut ini.


a. Melakukan Olahraga dan Istirahat yang Teratur
Menjaga kesehatan jantung dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur. Berolahraga tidak harus berat yang terpenting adalah teratur. Kamu dapat melakukan olahraga ringan seperti berlari kecil ataupun hanya berjalan. Apabila kamu ingin melakukan olahraga yang berat, misalnya bulu tangkis, basket, sepak bola, dan olahraga lainnya, maka sebaiknya diawali dengan melakukan pemanasan. Pemanasan membuat kecepatan denyut jantung bertambah secara bertahap.

Selain berolahraga dengan teratur, untuk menjaga kesehatan jantung diperlukan istirahat yang teratur. Istirahat dapat dilakukan dengan duduk santai ataupun tidur. Saat ini banyak orang yang begadang di malam hari, padahal begadang tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak begadang apalagi jika begadang tersebut adalah untuk melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat.

b. Menjaga Pola Makan Sehari-hari
Menjaga kesehatan sistem peredaran darah dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehari-hari. Menjaga pola makan dapat dilakukan dengan makan secara teratur, menyesuaikan jumlah kalori yang masuk ke tubuh sesuai dengan kebutuhan, serta menyeimbangkan komposisi nutrisi. Nah, masih ingatkah kamu cara menghitung kalori makanan yang terdapat pada bab sistem pencernaan? Untuk menjaga kesehatan jantung sebaiknya banyak mengonsumsi sayuran, buahbuahan, biji-bijian, serta makanan berserat lainnya. Sebaiknya kurangi mengonsumsi daging, makanan camilan, dan makanan yang banyak mengandung lemak atau kolesterol. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan jumlah kolesterol pada darah.

c. Menghindari Minuman Beralkohol
Tentu kalian sudah sering mendengar bahaya mengonsumsi minuman beralkohol. Tahukah kamu, apa bahaya mengonsumsi minuman beralkohol bagi kesehatan sistem peredaran darah? Minuman beralkohol dapat memicu terjadinya gangguan pada sistem peredaran darah. Semakin banyak mengonsumsi alkohol maka risiko terjadinya penyakit jantung semakin tinggi. Oleh karena itu, hindari minuman beralkohol agar tidak terserang penyakit jantung.

d. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Tahukah kamu mengapa rokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah? Pada seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolisme lemak. Hormon adrenalin akan memacu kerja jantung. Selain itu, merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. Oleh karena itu, jangan meremehkan keberadaan asap rokok, karena asap rokok dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner dan gangguan pada pembuluh darah.

e. Menghindari Stres Berlebih
Menghindari stres yang berlebihan termasuk cara mencegah penyakit jantung. Stres berlebih dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan meningkatnya denyut jantung. Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah. Oleh karena itu, hindarkan diri kita dari stres.

f. Menjaga Berat Badan dalam Kondisi Ideal
Mengapa kita harus menjaga berat badan agar tetap dalam kondisi ideal? Berat badan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena serangan stroke sebesar 15%. Obesitas dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan penyakit jantung.



2. Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kematian pada jaringan di otak yang disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini terjadi karena pembuluh darah pada otak tersumbat oleh lemak atau kolesterol ataupun salah satu pembuluh darah di otak pecah. Perhatikan Gambar berikut!



Bagaimana cara mencegah agar kita terhindar dari serangan stroke? Karena penyebab penyakit stroke sama dengan penyebab penyakit jantung, maka usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke juga sama dengan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Nah, apa yang harus kamu lakukan jika tiba-tiba kamu menjumpai seseorang yang mengalami gejala serangan stroke? Langkah penting yang harus kamu lakukan adalah mencari pertolongan agar penderita dapat segera dibawa ke rumah sakit atau unit kesehatan lainnya agar penderita segera mendapatkan penanganan medis.



3. Varises

Varises adalah suatu keadaan di mana pembuluh darah balik (vena) mengalami pelebaran dan terpuntir. Gangguan ini biasanya terjadi di daerah kaki. Perhatikan Gambar berikut!

Nah, upaya apa yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari varises?


  1. Ketika kamu tidur sebaiknya tungkai dinaikkan (kurang lebih 15-20 cm). Aktivitas ini sebaiknya dilakukan setelah kamu melakukan perjalanan jauh atau melakukan aktivitas yang melelahkan.
  2. Menghindari berat badan berlebih.
  3. Menghindari berdiri terlalu lama.
  4. Berolahraga secara teratur seperti berjalan, berenang, dan senam.
  5. Menghindari memakai sepatu dengan hak tinggi.
Nah, apakah selamanya kamu tidak boleh memakai sepatu dengan hak yang tinggi? Kamu tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan aktivitas yang kamu lakukan tidak terlalu berat dan dalam waktu yang lama.



4. Anemia

Anemia merupakan gangguan yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau kekurangan sel darah merah. Perhatikan Gambar berikut!



Perbandingan Jumlah Sel Darah Merah dalam Kondisi Normal dengan Penderita Anemia

Apabila kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Anemia juga dapat disebabkan karena terjadinya pendarahan yang hebat.

Bagi kamu yang perempuan, anemia dapat terjadi pada saat kamu sedang mengalami menstruasi. Setiap terjadi menstruasi tubuh akan kehilangan darah dalam jumlah cukup banyak, yaitu sebanyak 50 – 80 mL dan zat besi sebesar 30 – 50 mg. Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia, sebaiknya selama masa menstruasi kamu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, mengonsumsi makanan bergizi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah zat besi.



5. Hipertensi dan Hipotensi

Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi, terjadi jika tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Gejala penderita hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas. Hipertensi dapat disebabkan karena arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang olahraga, stres, mengonsumsi minuman beralkohol atau yang banyak mengandung garam, lemak, dan kolesterol.

Nah, bagaimana cara mengatasi hipertensi?


Penderita hipertensi yang disebabkan karena obesitas harus menurunkan berat badannya, sehingga mencapai berat badan ideal, hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, berolahragalah secara teratur, hindari kebiasaan merokok, dan hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.



Berbeda dengan hipertensi, hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mm Hg. Hipotensi disebut juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah, dan tampak pucat.

Nah, bagaimana cara mengatasi hipotensi?


Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi hipotensi. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi, mengonsumsi makanan yang cukup mengandung garam, dan berolahraga dengan teratur.



RANGKUMAN



  1. Darah merupakan jaringan pengikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma dan elemen seluler, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
  2. Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2 O) dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut tersusun atas protein (albumin, fibrinogen, dan globulin) dan zat-zatlain (sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme).
  3. Hemoglobin dalam eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh dalam bentuk oksihemoglobin dan mengangkut karbon dioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru dalam bentuk karbaminohemoglobin.
  4. Sel darah putih berfungsi untuk melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh, baik melalui fagositosis maupun dengan membentuk antibodi.
  5. Keping darah berfungsi untuk proses pembekuan darah saat terjadinya luka.
  6. Darah dapat dikelompokkan berdasar sistem ABO, sistem Rhesus (Rh), dan sistem MN. Sistem ABO dan Rh merupakan sistem penggolongan darah yang sering digunakan.
  7. Jantung berfungsi untuk memompa darah. Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik (ventrikel) kanan.
  8. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
  9. Peredaran darah kecil dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran darah besar dimulai dari jantung (bilik kiri) menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi (serambi kanan).
  10. Faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung di antaranya adalah kegiatan atau aktivitas tubuh, jenis kelamin, suhu tubuh, umur, dan komposisi ion.
  11. Gangguan pada sistem peredaran darah antara lain: jantung koroner, stroke, varises, anemia, hipotensi, dan hipertensi.






Selesai mempelajari Materi, Sobat elpedia bisa mainkan KUISNYA


Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.

Install Aplikasinya di Android Rumah Belajar.APK
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

0 comments:

Posting Komentar