Zat Aditif IPA 8 SMP/MTs Ganjil

Hai Sobat elpedia, yuk kita belajar Zat Aditif IPA 8 SMP/MTs Ganjil. Belajar interaktif membuat kita aktif dan mudah memahami materi.

kamu tahu gak sih kenapa bakso bisa enak? Atau, kenapa tahu bulat selain di goreng dadakan, asin bumbunya bisa membuat ketagihan? Tenang, mereka gak masukin narkoba ke makanan kamu kok, mereka cuma menambahkan zat aditif ke dalam bumbu itu. Apa itu zat aditif?

Zat Aditif

Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Bahan-bahan kimia lazim digunakan pada industri makanan. Bahan kimia tersebut dinamakan zat aditif. Sifat zat aditif, diantaranya :
  1. mempertahankan nilai gizi bahan makanan
  2. memberi daya tarik pada penampilan
  3. menambah cita rasa dan aroma
  4. lebih awet dalam penyimpanan
  5. tidak mengurangi zat-zat esensia dalam makanan
  6. meningkatkan nilai gizi makanan dan minuman seperti penambahan protein, mineral, dan vitamin.



Berdasarkan fungsinya, zat aditif pada makanan dan minuman dapat dikelompokkan menjadi pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.

Berdasarkan asalnya, zat aditif pada makanan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan.

Zat aditif alami adalah zat aditif yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup, misalnya zat pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, zat pengental dari alga, dan sebagainya.

Zat-zat alami ini pada umumnya tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia.

Sebaliknya, zat aditif buatan bila digunakan melebihi jumlah yang diperbolehkan, dapat membahayakan kesehatan. Zat aditif buatan diperoleh melalui proses reaksi kimia yang bahan baku pembuatannya berasal dari bahanbahan kimia.

1. Pewarna

Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar menarik.

a. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan dan hewan.





b. Pewarna Buatan
Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi (sintesis) kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia sintetis.


pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman karena pewarna tekstil dan cat biasanya mengandung logam-logam berat, seperti antimoni (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), raksa (Pb), mercuri (Hg), dan selenium (Se) yang bersifat racun bagi tubuh.

daftar pewarna dilarang digunakan





2. Pemanis

Pemanis merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman sehingga dapat menyebabkan rasa manis pada makanan atau minuman.

a. Pemanis Alami
Pemanis alami yang umum digunakan untuk membuat rasa manis pada makanan dan minuman adalah gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan gula bit.

b. Pemanis Buatan
Beberapa contoh pemanis buatan adalah siklamat, aspartam, kalium asesulfam, dan sakarin. Pemanispemanis ini mempunyai tingkat kemanisan lebih besar dibandingkan dengan gula pasir
Perbandingan Tingkat Kemanisan



Sudah jelas, bahan ini digunakan untuk memberikan rasa manis kepada makanan atau minuman. Nah yang termasuk pemanis alami contohnya gula tebu, gula aren atau gula merah, dan gula kelapa. Gula menjadi manis karena di dalamnya terdapat senyawa sukrosa yang memberikan rasa manis kepada lidah.

Tetapi gula alami mengandung kalori yang tinggi dan tidak bisa dinikmati oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus. Sehingga diciptakan gula sintetis yang rendah kalori dan dapat dinikmati oleh penderita diabetes, misalnya aspartam, sakarin, atau siklamat.



3. Pengawet

Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman. Pengawetan tujuannya adalah untuk memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin suatu bahan makanan tidak mengalami proses pembusukan. Pembusukan tersebut bisa terjadi karena berbagai macam hal, misalnya bakteri dan jamur, serangan tikus, atau karena zat di produk itu sendiri, misalnya pembusukan yang terjadi pada buah dan sayur. Bagaimana cara yang digunakan dalam pengawetan?


Cara yang digunakan dalam pengawetan secara alami adalah dengan cara :
  1. dimaniskan (gula),
  2. diasinkan (jika dengan garam),
  3. diasapi dengan pengasapan,
  4. didinginkan dengan bantuan lemari pendingin,
  5. dijemur dengan bantuan sinar matahari.
Namun, cara – cara tersebut dianggap kurang praktis dan merusak nilai makanan baik rasa/ atau kandungan gizinya. Namun sekarang sudah dikebangkan teknologi radiasi isotope untuk mengawetkan makanan. Pengawetan paling alami dan sederhana adalah membungkus bahan mentah dengan bumbu yang tebal, seperti rendang misalnya. Rendang dapat bertahan hingga +- 3 bulan, yang penting dipanaskan setiap hari. Selain itu, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makan) mengeluarkan daftar pengawet sintetis yang dapat dipakai suatu produk di Indonesia, berikut adalah daftarnya.




4. Penyedap

Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Adapun bahan penyedap alami yang umum digunakan adalah garam, bawang putih, bawang merah, cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar, sereh, dan kayu manis.

Selain penyedap alami, juga terdapat penyedap buatan. Penyedap buatan yang umum digunakan pada makanan adalah vetsin yang mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG). Berikut Ciri-ciri MSG:


Ciri-ciri MSG adalah :
  1. tidak mempunyai bau,
  2. rasanya adalah gabungan dari rasa asin, asam dan manis,
  3. dapat menekan bau bawang yang menyengat, menekan rasa pahit,
  4. dapat meningkatkan rasa daging, ikan dan sup.




5. Pemberi Aroma

Pemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis atau disebut dengan essen, misalnya amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis.

6. Pengental

Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Bahan pengental alami misalnya pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginat.

7. Pengemulsi

Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air dan sebaliknya. Contoh zat pengemulsi makanan adalah lesitin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam kedelai. Lesitin banyak digunakan dalam pembuatan mayones dan mentega.

Rangkuman Zat Aditif dan Zat Adiktif



  1. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman.
  2. Ada yang bersifat alami dan buatan. Zat aditif dapat berupa bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.
  3. Pewarna alami misalnya pewarna dari daun suji dan pandan, sedangkan pewarna buatan misalnya tartrazine.
  4. Pengawetan dapat dilakukan secara fisik misalnya melalui pemanasan atau penyinaran, dan secara kimia misalnya dengan pemberian natrium benzoat maupun garam.
  5. Bahan pemanis alami misalnya gula, sedangkan pemanis buatan misalnya aspartam, siklamat, dan sakarin.
  6. Penyedap alami misalnya bunga cengkeh, serai, kayu manis, garam, bawang putih, sedangkan penyedap buatan misalnya vetsin.
  7. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan bahan yang diizinkan oleh pemerintah dan tidak melebihi jumlah maksimal yang diizinkan.
  8. Zat adiktif merupakan bahan makanan atau minuman yang dapat menimbulkan kecanduan pada penggunanya. Zat adiktif dibedakan menjadi narkotika, psikotropika, zat psiko-aktif lainnya.
  9. Contoh narkotika adalah heroin kokain dan morfin, Contoh psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD, Contoh zat psiko-aktif lain adalah kafein, nikotin, dan alkohol.
  10. Bahan-bahan adiktif yang termasuk kelompok narkotika tidak boleh digunakan secara sembarangan dan secara bebas karena memiliki efek yang sangat membahayakan bagi penggunanya.
  11. Menyimpan atau menggunakan bahan yang tergolong narkotika secara bebas merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum yang dapat mengakibatkan pelakunya mendapat sanksi pidana.
  12. Beberapa macam bahan adiktif yang tergolong psikotropika masih boleh dipergunakan sebagai obat, namun penggunaannya dalam pengawasan yang ketat oleh pemerintah.
  13. Dampak penggunaan zat adiktif dalam jangka panjang di antaranya daya berpikir berkurang, motivasi belajar turun, perhatian ke lingkungan berkurang, menyebabkan penyakit pada organ dalam, ketergantungan, dan kematian.
  14. Upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba di antaranya yaitu mengenal dan menilai diri sendiri, meningkatkan harga diri, meningkatkan rasa percaya diri, terampil mengatasi masalah dan keputusan, memilih pergaulan yang baik, dan terampil menolak tawaran narkoba.




BACA JUGA:
ZAT ADIKTIF (NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA)
DAMPAK PENGGUNAAN ZAK ADIKTIF

Selesai mempelajari Materi, Sobat elpedia bisa mainkan KUISNYA


Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.

Install Aplikasinya di Android Rumah Belajar.APK
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar