1. SILA PERTAMA
“KETUHANAN YANG MAHA ESA”Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, maka tingkah laku warga negara harus bertitik tolak pada semangat untuk melakukan yang benar, adil dan baik sebagai intisari nilai Ketuhanan. Berikut contoh pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari:
- Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dengan sepenuh hati
- Membina kerukunan antar umat beragama. Tidak saling mengejak dan menghina satu sama lain. Saling menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Tidak mengganggun teman ketika sedang beribadah.
- Tidak memaksa orang lain dalam menganut agama atau kepercayaan. Setiap orang pasti menganggap agama atau kepercayaanya yang benar. Maka dari itu, tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama kita.
- Tidak mendiskriminasi agama atau kepercayaan tertentu. Menghina agama atau kepercayaan orang lain, maka dapat menimbulkan disintegrasi nasional.
2. SILA KEDUA
“KEMANUSIAAN YANG ADIL dan BERADAB”Berdasarkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, maka tingkah laku manusia harus didasarkan atas kemanusiaan, keadilan dan keadaban. Berikut contoh pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari:
- Menolong teman, tetangga atau orang lain yang sedang terkena musibah dengan ikhlas
- Memberikan bantuan baik dana, pakaian, atau makanan kepada korban bencana alam
- Tidak semena-mena terhadap orang lain. Tidak merasa dirinya paling unggul daripad orang lain. Saling menghormati dan mencintai sesama manusia dengan tidak membenci satu sama lain.
- Mengakui bahwa semua orang sama kedudukannya, sama-sama memiliki hak sebagai warga negara. Menghindari dan menolak adanya bullying di sekolah maupun media sosial.
3. SILA KETIGA
“PERSATUAN INDONESIA”Bedasarkan sila Persatuan Indonesia, maka tingkah laku warga negara harus didasarkan pada nilai integrasi nasional. Berikut contoh pengamalan sikap sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:
- Mengembangkan sikap cinta tanah air. Misalnya membeli produk dalam negeri. Selain itu juga bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia, seperti mengenalkan budaya Indonesia kepada bangsa lain.
- Rela berkorban untuk kepentingan orang lain tanpa pamrih, seperti menolong orang lain yang terkena musibah tanpa mengharapkan imbalan.
- Tidak mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menggunakan posisi, jabatan atau kedudukannya untuk kepentingan orang banyak. Misal ketua kelas menggunakan posisinya untuk mempimpin kelas agar lebih tertib.
- Tidak menyebarkan berita yang membuat permusuhan dan memecahbelah persatuan bangsa. Menghindari dan melaporkan berita yang masuk dalam definisi hoax kepada pihak yang berwajib. Selain itu, juga tidak curang dalam mendukung pilihan pejabat publik.
4. SILA KEEMPAT
“KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN”Pada sila keempat, tingkah laku warga negara harus didasarkan pada kerakyatan dan demokrasi yang berhikmat dan bijaksana. Berikut contoh pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari:
- Tidak memaksakan kehendak atau pendapatnya kepada orang lain. Belum tentu pendapat yang kita paksaan baik bagi orang lain.
- Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan. Tujuannya adalah untuk mencari sumber masalah, keluhan dan penyelesaian yang disepakati bersama. Selain itu, juga harus menerima hasil dari musyawarah dengan ikhlas dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
- Ikut memberikan suara dalam pemilu bagi yang sudah terdaftar dalam calon pemilih. Bagi yang dipilih, harus dapat amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil pemilih.,
- Berani memberikan kritik dan saran kepada pimpinan jika ada kesalahan. Bukan hanya secara langsung seperti demonstrasi, namun juga menggunakan media cetak maupun media sosial resmi milik pemerintah.
5. SILA KELIMA
“KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”Pada sila kelima, tingkah laku manusia harus didasarkan pada keadilan dalam menjaga hubungan bermasyarakat. Berikut contoh pengamalan sila ini dalam kehidupan sehari-hari:
- Tidak menuntut hak tanpa melaksanakan kewajibannya. Di dalam proses pembelajaran, seorang anak tidak boleh hanya menuntut hak mendapat ilmu yang diberikan tanpa melaksanakan kewajiban untuk menghormati guru.
- Berlaku adil terhadap teman, misalnya tidak memilih-milih teman berdasarkan kekayaan atau gaya hidupnya.
- Memberikan pertolongan kepada semua orang tanpa pilih kasih. Memilih orang yang akan diberi bantuan berdasarkan perasaan pribadi dapat melukai orang lain.
- Tidak menutupi kesalahan yang dilakukan temannya. Tujuannya adalah agar dia belajar untuk memperbaiki kesalahannya. Selain itu juga harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan dan tidak melemparkannya kepada orang lain.
Selesai mempelajari Materi, Sobat elpedia bisa mainkan juga KUIS-KUISNYA
UNTUK LATIHAN : BANK SOAL
Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Install Aplikasinya di Android Rumah Belajar.APK
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!
0 comments:
Posting Komentar