Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur
yang sama yang membentuk suatu kesatuan untuk memberikan fungsi tertentu.
Sel-sel pada tumbuhan yang memiliki struktur yang sama akan terintegrasi
menjadi suatu jaringan dan memberikan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel penyusun jaringan selama masa pertumbuhan
dan perkembangan, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi jaringan
meristem (jaringan embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa).
Jaringan Meristem
Jaringan meristem atau disebut
juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri
secara mitosis. Hal ini menyebabkan sel-sel tumbuhan semakin bertambah dan menyebabkan
tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Berdasarkan asal
terbentuknya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
meristem primer dan meristem sekunder.
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan meristem pada
tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah. Meristem primer pada umumnya terdapat
pada ujung batang dan ujung akar oleh karena itu meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer pada tumbuhan (pertumbuhan vertikal atau perpanjangan akar dan batang).
Perhatikan Gambar berikut!
b. Meristem Skunder
Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa
yang berubah sifatnya menjadi meristematik kembali (aktif membelah kembali).
Contohnya adalah kambium pembuluh (kambium vaskuler) dan kambium gabus
(felogen). Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah yang
terletak di antara pembuluh angkut xilem dan floem. Kambium vaskuler ini banyak
terdapat pada batang dan akar tumbuhan dikotil, sedangkan tumbuhan monokotil
pada umumnya tidak memiliki
kambium vaskuler. Perhatikan Gambar berikut!
Aktivitas kambium ini menyebabkan tumbuhan mengalami pertumbuhan
sekunder sehingga batang menjadi besar. Aktivitas pembelahan kambium vaskuler
ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder sedangkan pembelahan ke arah luar
akan membentuk floem sekunder.
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa atau disebut juga jaringan permanen merupakan
jaringan yang bersifat non-meristematik atau tidak aktif membelah. Jaringan ini berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami diferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sehingga
memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa dibedakan
menjadi empat, yaitu
jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut.
a. Jaringan
Pelindung
Jaringan pelindung terdapat
di seluruh permukaan luar tumbuhan.
Tumbuhan membutuhkan jaringan pelindung untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari berbagai pengaruh
luar yang merugikan, misalnya hilangnya air akibat
suhu yang meningkat dan melindungi dari kerusakan mekanik. Contoh dari jaringan
pelindung yaitu jaringan epidermis. Sel-sel epidermis dapat berkembang
(mengalami modifikasi) menjadi alat pelindung tambahan, misalnya stomata (mulut
daun), sisik, trikoma (rambut-rambut), dan duri (spina). Perhatikan Gambar berikut!
b. Jaringan
Dasar
Jaringan dasar
merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan. Jaringan
dasar seringkali disebut jaringan pengisi. Jaringan ini berperan penting dalam
semua proses fisiologi (metabolisme) pada tumbuhan.
Contoh
dari jaringan dasar
ini yaitu jaringan parenkim. Jaringan
parenkim dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis jaringan parenkim lain,
misalnya pada buah dan umbi (Gambar berikut).
Parenkim
berdiferensiasi menjadi parenkim cadangan makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan.
Pada daun, jaringan parenkim berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan
jaringan bunga karang, yang berfungsi untuk proses fotosintesis.
c. Jaringan
Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang
berperan untuk menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan
sifatnya, jaringan penyokong dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menyokong bagian tumbuhan yang masih muda. Sel-sel jaringan
kolenkim memiliki dinding sel yang mengalami penebalan, namun tidak merata.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang bersifat permanen.
Jaringan sklerenkim berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan yang sudah tua.
Perhatikan Gambar berikut!
Berdasarkan bentuk
selnya, jaringan sklerenkim dibedakan menjadi
dua, yaitu jaringan serat (fiber) dan jaringan sklereid. Jaringan serat terdiri
atas sel-sel yang memanjang, meruncing pada kedua ujungnya, dan tersusun
membentuk benang. Jaringan serat banyak ditemukan pada jaringan xilem. Jaringan
sklereid terdiri atas sel-sel yang pendek,
dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Jaringan sklereid ini banyak ditemukan
pada kulit kacang atau buah pir.
d. Jaringan
Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut terdiri atas dua jenis,
yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan zat-zat terlarut
di dalamnya dari akar menuju
daun. Floem berfungsi untuk mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
0 comments:
Posting Komentar