Mupel IPS: PERLAWANAN TERHADAP PARA PENJAJAH

Hai Sobat elpedia, yuk kita belajar Mupel IPA materi perlawanan terhadap penjajah. Belajar interaktif membuat kita aktif dan mudah memahami materi.

A. PERLAWANAN TERHADAP BANGSA PORTUGIS

Hai sobat elpedia, berikut ini perlawanan yang dilakukan oleh pahlawan kita terhadap bangsa Portugis. Seperti apa perlawanannya checkidot!!!

Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
  2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
  3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636), Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis
  4. Sultan Hairun pemimpin rakyat Tidore bersatu dengan Ternate mengusir Portugis, namunakhirnya Sultan Hairun meninggal
  5. Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun) berhasil mengusir Portugis dari Ternate dan Tidore

B. PERLAWANAN TERHADAP BANGSA BELANDA

Hai sobat elpedia, berikut ini perlawanan yang dilakukan oleh pahlawan kita terhadap bangsa Belanda. Seperti apa perlawanannya checkidot!!!

1. Perjuangan Rakyat Sumatra
  • Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien (istri dari Teuku Umar)
  • Perlawanan rakyat Sumatra Utara dipimpin oleh Sisingamangaraja XII. Penyebabnya adalah Belanda ingin menguasai Tapanuli.
  • Perlawanan di Sumatra Barat dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Penyebabnya adalah politik adu domba Belanda terhadap Kaum Adat dan Kaum Padri.
2. Perjuangan Rakyat Jawa
  • Pangeran Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda di Jawa Tengah. Penyebabnya adalah Belanda memasang patok jalan di atas tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa izin. Belanda menangkap Pangeran Diponegoro dengan berpura-pura mengajak berunding. Pangeran Diponegoro kemudian diasingkan di Manado. Perang ini berlangsung pada tahun 1825-1830.
  • Sultan Ageng Tirtayasa memimpin perlawanan di Banten
3. Perjuangan Rakyat Bali
  • Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda diawali dari Sikap Belanda yang melanggar hukum Tawan Karang. Hukum ini berisi “Hak istimewa yang dimiliki raja-raja Bali pada masa lalu, dimana raja akan menyita kapal-kapal yang terdampar di wilayah mereka lengkap beserta seluruh muatannya. Perlawanan dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik di sekitar Benteng Jagaraga. Perang ini disebut Perang Puputan Jagaraga.
4. Perjuangan Rakyat Papua
  • Perlawanan ini dipimpin oleh Silas Papare.
5. Perjuangan Rakyat Kalimantan
  • Pangeran Antasari memimpin perlawanan rakyat Kalimantan Selatan. Penyebabnya adalah Belanda yang ingin menguasai kerajaan Banjar
6. Perjuangan Rakyat Makasar
  • Perlawanan rakyat Makasar dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. Karena kegigihannya melawan Belanda, beliau mendapat julukan “Ayam Jantan Dari Timur”.
7. Perjuangan Rakyat Maluku
  • Perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Thomas Matulessy. Beliau lebih dikenal dengan nama Pattimura.

Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para raja, bangsawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan cara mengangkat senjata. Namun, pada umumnya, bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan. Adapun faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah adalah sebagai berikut :
  • Perjuangan bersifat kedaerahan.
  • Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.
  • Masih bergantung pada pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti).
  • Kalah dalam persenjataan.
  • Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).


C. MASA PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN

Nahh.... setelah mengetahui faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa melawan Belanda, maka berkembanglah beberapa pergerakan. seperti apa perkembangan pergerakan tersebut, simak yang berikut ini!

1. Masa Pergerakan Nasional (tahun 1900an)
Pada masa ini, lahir banyak organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij (IP). Salah satu organisasi yang besar pengaruhnya terhadap pergerakan nasional adalah Budi Utomo yang berarti “Usaha Mulia”. Organisasi ini didirikan oleh dr. Sutomo Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yaitu tanggal 20 Mei 1908.


2. Masa Awal Radikal ((Tahun 1920-1927-an)
Perjuangan bangsa Indonesia mela wan penjajah pada abad ke20 disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikal/ keras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif/tidak mau bekerja sama. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah Perhim punan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Nahdlathul Ulama (NU), Partai Nasional Indonesia (PNI).

3. Masa Moderat (tahun 1930-an)
Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya. Mereka menggunakan taktik kooperatif (bersedia bekerja sama) dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi-organisasi Masa yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (Gapi). Selain organisasi-organisasi di atas, masih banyak organisasi kepemudaan dan keagamaan lainnya yang ada dan berkembang pada masa itu, antara lain: Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), Jong Islamieten Bond, Sumatra Thawalib yang lahir di Minangkabau, Persatuan Pemuda Kristen, dan Persatuan Pemuda Katholik.


D. PERISTIWA SUMPAH PEMUDA (1928)

Para pemuda pun tidak mau ketinggalan dalam usaha untuk mempersatukan bangsa melawan Belanda. Usaha tersebut diawali dengan melaksanakan Kongres Pemuda. Berikut adalah perjalanan Kongres Pemuda tersebut

1. Kongres Pemuda I
  • Berlangsung di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926
  • Dipimpin oleh M. Tabrani
  • Diikuti oleh semua organisasi pemuda
  • Belum memperoleh hasil yang dapat mewujudkan persatuan seluruh pemuda
2. Kongres Pemuda II
  • Berlangsung di Jakarta pada tanggal 27 – 28 Oktober tahun 1928
  • Dilaksanakan di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106
  • Dipimpin oleh Sugondo Djojopuspito
  • Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut :
    1. Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia
    2. Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia
    3. Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda (berwatak nasional dalam arti luas)
    4. Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir.


ISI IKRAR SUMPAH PEMUDA
Kita ingat-ingat lagi yuk isi dari ikrar Sumpah Pemuda!
  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia
  3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Peristiwa Sumpah Pemuda telah membawa kesadaran dalam diri setiap orang akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam sebuah bangsa. Penyatuan berbagai sifat kedaerahan menjadi sifat nasional terus dilakukan. Peristiwa ini menegaskan rasa senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa. Rasa inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya semangat persatuan untuk membentuk sebuah negara kesatuan.


E. KONGRES PEREMPUAN INDONESIA

Tidak hanya para pemuda Indonesia, perempuan Indonesia pun jugaturut andil dalam mempersatukan bangsa Indonesia. Nahh... seperti apakah usaha para perempuan Indonesia? simak baik-baik penjelasan berikut yach ....

1. Kongres Perempuan Indonesia I
  • Dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1928 di Yogyakarta
  • Kongres ini diikuti berbagai wakil organisasi wanita di antaranya Ny. Sukamto, Ny. Ki Hajar Dewantara, dan Nona Suyatin.
  • Kongres berhasil membentuk Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
  • Kongres itu juga berhasil merumuskan tujuan mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan wanita Indonesia serta mengadakan gabungan atau perikatan di antara perkumpulan wanita.
  • PPI mengadakan kongres pada tangal 28–31 Desember 1929, di Jakarta dan mengubah nama PPI menjadi PPII (Perserikatan Perhimpunan Isteri Indonesia).
2. Kongres Perempuan Indonesia II
  • Dilaksanakan tanggal 20–24 Juli 1935, di Jakarta
  • Dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro.
  • Kongres tersebut membahas masalah perburuhan perempuan, pemberantasan buta huruf, dan perkawinan.
3. Kongres Perempuan III
  • Berlangsung di Bandung tanggal 23–28 Juli 1938
  • Dipimpin oleh Ny. Emma Puradireja
  • Membicarakan hak pilih dan dipilih bagi wanita di badan perwakilan.
  • Dalam kongres tersebut, disetujui RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah dan disepakati tanggal lahir PPI 22 Desember sebagai Hari Ibu.




Selesai mempelajari Materi, Sobat elpedia bisa mainkan KUISNYA

Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Dapat diinstall Aplikasinya di Android Rumah Belajar.APK
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar