Mupel IPS SD Kls. 5 : Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

Hai Sobat elpedia, yuk kita belajar lagi. Belajar interaktif membuat kita aktif dan mudah memahami materi.
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya raya. Salah satu sumber kekayaannya adalah rempah-rempah. Melimpahnya rempah-rempah yang ada di Indonesia ini terdengar hingga ke luar negeri, dan membuat orang-orang dari bangsa Barat ingin berkunjung ke Indonesia dan melakukan perdagangan rempah-rempah.

Tujuan utama dan faktor pendorong dari penjelajahan Samudra

Pada abad ke- 15, bangsa Barat yang terdiri dari bangsa Eropa melakukan penjelajahan Samudra mendatangi negeri Timur, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan utama dan faktor pendorong dari penjelajahan Samudra adalah :
  1. Memiliki kekayaan (gold)
  2. Mencapai kejayaan (glory)
  3. Menyebarkan agama (gospel)
  4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
    Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu tujuan diadakan penjelajahan samudra. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa hal antara lain :
    • Ditemukannya teknik pembuatan kapal
    • Ditemukannya bubuk mesiu untuk persenjataan
    • Ditemukannya kompas sebagai penunjuk arah

1. PENJAJAHAN PORTUGIS DAN SPANYOL

Portugis datang pada tahun 1511 dan mendarat di Malaka. Tujuan kedatangannya adalah untuk berdagang pala dan cengkih, sehingga disambut baik oleh Kerajaan Ternate.
Pada tahun 1512, bangsa Spanyol datang dan mendarat di Tidore, Maluku. Sama halnya dengan Portugis, kedatangan mereka untuk berdagangdan disambut baik oleh Kerajaan Tidore.


Tak lama setelah kedatangan bangsa Spanyol, Portugis dan Spanyol bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Persaingan berakhir melalui perjanjian Saragosa yang membuat Spanyol meninggalkan Maluku. Hal ini menyebabkan Portugis berkuasa dan ikut campur dalam kehidupan kerajaan. Akhirnya, Portugis berhasil diusir oleh rakyat Maluku pada tahun 1575.


2. PENJAJAHAN PEMERINTAHAN KOLONIAL INGGRIS

Inggris datang ke Indonesia setelah Portugis dan Spanyol. Setelah berhasil menguasai Indonesia, pemerintah Inggris kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia.
Raffles memulai tugasnya pada tanggal 19 Oktober 1811. Selama menjabat sebagai Letnan Gubernur, Rafles mengambil beberapa kebijakan, yaitu :
Kebijakan di Bidang Ilmu Pengetahuan
  • Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia.
  • Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
  • Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia.
Kebijakan di Bidang Ekonomi
  • Menghapus contingenten penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (land-rente).
  • Semua tanah dianggap milik negara. Maka, petani harus membayar pajak sebagai uang sewa.
Upaya Raffles menerapkan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena faktor-faktor berikut :
  1. Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat mempunyai tanah yang sama.
  2. Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
  3. Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
  4. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.
Kebijakan di Bidang Pemerintahan, Pengadilan, dan Sosial
Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berikut:
  • Pulau Jawa dibagi menjadi 16 keresidenan termasuk Yogyakarta dan Surakarta.
  • Setiap keresidenan mempunyai badan pengadilan.
  • Melarang perdagangan budak.


3. PENJAJAHAN MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA

Belanda datang pertama kali di Indonesia pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis De Houtman dan mendarat di Banten. Berikut penjelasannya.
a. Pembentukan VOC
VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) merupakan kongsi dagang yang dibentuk oleh pemerintah Belanda. VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602.
Tujuan didirikannya VOC adalah :
  1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting.
  2. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
  3. Melaksanakan monopoli perdagangan rempahrempah.
b. Kemerosotan VOC
Memasuki akhir abad ke-18, kejayaan VOC mulai merosot. disebabkan 2 faktor, yaitu:
Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut :
  1. Banyak pegawai VOC melakukan korupsi.
  2. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas.
Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah sebagai berikut :
  1. Meletusnya Revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
  2. Penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Pada tanggal 15 Januari 1808, Herman W. Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris karena Inggris telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels antara lain:
  1. Meningkatkan jumlah tentara dengan cara mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia,
  2. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya,
  3. Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon,
  4. Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan sepanjang lebih kurang 1.100 km, dan
  5. Membangun benteng-benteng pertahanan. Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi).
Daendels juga melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris, antara lain: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah, mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi, dan menjual tanah.


SISTEM TANAM PAKSA KOLONIAL BELANDA

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa atau disebut dengan istilah Cultuurstelsel. Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
  1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
  2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
  3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
  4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
  5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
  6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan, karena banyak rakyat menderita. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.

Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar .Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Pendidikan (edukasi).
  2. Membangun saluran pengairan (irigasi).
  3. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).


Selesai mempelajari Materi ini, Sobat elpedia pelajari materi berikutnya:
Perlawanan-Perlawanan Rakyat Indonesia.

Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Download dan Install aplikasi Rumahbelajar.apk
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

1 komentar:

  1. Join Telegram kami untuk dapatkan info seputar pendidikan (PERANGKAT, MATERI, SOAL, SEMINAR)
    https://t.me/joinchat/GLMEAj_B61fZAsBR

    BalasHapus